Minggu, 17 Juli 2016

Malam ini

Malam ini

andai ini malam
biarkan sunyi menumbuk mata
utuh tak retak mengaca
hingga kudapati pantulan jiwa
untuk meyakinkan diri, bahwa
aku nyata ada diantara
beningnya dasar telaga(meski keruh di muka)

diantara embun-embun yang di ayun kelopak mawar
atau jelang peluk, mata bundar sang dara
yang kerjapnya bependaran mematikan surya

hidup sebatas kilas lesat-lekas
seranum merah bibir rekah gelak tawa
lesat katup membiru selengkung pilu
semampai batang, reranting menjuntai
digoyang angin dedaun melambai
selintas--lipu bersanding derai-derai
tumbang membujur kaku

se-bangkai
kulit halus kencang memancang daging
seterus kelak--kerut kendur lepas
berkelupas dihimpit dinding
andai ini malam, biarkan aku berkaca
.

Fariz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hirau

Hirau Seperti Sisa Hujan kemaren sore, kau sudah terindu seawal henti Bagai nyanyian, alunmu telah terngiang selekas sunyi Walau hanya ...